Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

andai perjuangan ini mudah,pasti ramai menyertainya.. andai perjuangan ini singkat,pasti ramai yang istiqamah.. andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia,pasti ramai tertarik padanya.. tapi hakikat perjuangan bukan begitu,turun naiknya,sakit pedihnya,umpama kemanisan yang tak terhingga.. andai rebah,bangkitlah semula.. andai terluka,ingatlah janjiNya.. yakinkan dalam diri, bersama kesulitan ada kemudahan.

Pages

Jumat, 17 Februari 2012

[episode 11] Meletakkan Cinta

Hmmh.. aku menarik nafas panjang, kuberanikan diri untuk menjawab pertanyaan mbak Ica. “Tadi saat aku bertanya pada akh Yusuf, aku yakin bahwa apa yang aku lakukan benar mbak. Karena rasa penasaranku telah bergemuruh dalam dadaku. Iya, aku memang bukan siapa-siapanya akh Yusuf. Benar juga apa yang ditanyakan mbak Ica, aku juga belum mengenal sosok akh Yusuf itu bagaimana.” “Apakah benar-benar yakin dengan keputusan tadi itu?” nampaknya mbak...

Jumat, 10 Februari 2012

[episode 10] Meletakkan Cinta

“Nggak kenapa-kenapa akh, hanya ingin tahu saja. Kalau memang tidak berkenan untuk menjawab tidak apa-apa. Afwan,” aku memutuskan untuk mengakhiri sms ini. Rasa bersalah yang semakin membuncah dalam dada sudah tak dapat kubendung lagi. Bayang-bayang sesuatu yang tidak nyaman telah memenuhi ruang pikiranku. Aku kembali pesimis dengan keputusanku barusan yang mendadak aku ambil. Aku memang terlalu terburu-buru mengambil keputusan ini. “Bukan gitu...

Rabu, 08 Februari 2012

[episode 9] Meletakkan Cinta

Aku semakin merasakan sesuatu yang aneh pada diri akh Yusuf, dia semakin berbeda dengan akh Yusuf yang aku lihat sebelum-sebelumnya. Menurut pendapat kebanyakan orang akh Yusuf begitu menjaga hijabnya, terutama dengan para akhwat. Tapi nampaknya, pribadi seperti itu tidak kulihat pada diri akh Yusuf. akh Yusuf masih berinteraksi dengan lawan jenis layaknya mahasiswa yang lain layaknya mahasiswa pada umumnya, mungkin karena akh Yusuf seorang...

[episode 8] Meletakkan Cinta

“Mari masuk ukh,” ajak akh Yusuf kepadaku. Mas Yusuf melangkahkan kakinya dengan terburu-buru memasuki PKMU, aku yang mengikuti langkah kakinya dari belakang hanya bisa memperhatikannya saja sambil berjalan menunduk. “Afwan dek, saya terburu-buru. Jadi langkahnya agak saya percepat.” Kalimat yang diujarkan dari akh Yusuf mengagetkanku yang sedang memperhatikan langkahnya. Kelihatannya akh Yusuf tahu bahwa aku tengah memperhatikannya....

Powered By Blogger