Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

andai perjuangan ini mudah,pasti ramai menyertainya.. andai perjuangan ini singkat,pasti ramai yang istiqamah.. andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia,pasti ramai tertarik padanya.. tapi hakikat perjuangan bukan begitu,turun naiknya,sakit pedihnya,umpama kemanisan yang tak terhingga.. andai rebah,bangkitlah semula.. andai terluka,ingatlah janjiNya.. yakinkan dalam diri, bersama kesulitan ada kemudahan.

Kalimasada

Bersama mereka aku meniti tangga dakwah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Rohis Kalimasada, Menapaki Asa Menuju Cita Mulia.

Linguabase

Aku menemukan cinta di sini. bahagia bersama pengusung dakwah di fakultasku tercinta, Fakultas Bahasa dan Seni. Menemukan saudara-saudara seperjuangan yang luar biasa.

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)

Semua rasa ada di KAMMI, aku mendapatkan semua pembelajaran dari KAMMI. Meski kredo KAMMI terlalu sempurna, tapi aku ingin berupaya untuk itu.. Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini kemanapun perginya..

Yang Bersabuk Dua

Julukan yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada Asma' binti Abu Bakar. Aku ingin menjadi sosok seperti Asma' binti Abu Bakar, sosok muslimah tangguh yang cerdas dan berani.

Pages

Sabtu, 27 Juli 2013

Inikah Ramadanku?



Ramadan menyapaku dengan lembut
Kala aku terbuai dalam keriuhan fatamorgana
Ia memandangku penuh tanya
Tapi aku memalingkan muka darinya
Ia tak memincingkan matanya

Rindu memberikan yang terbaik
Tapi tak dapat mengalahkan nafsunya
Sebatas keinginan palsu yang menerkam relung
Rindu hanya sebatas mau, tanpa peluh
Muslihat kian sempurna, berkacak memangku Ramadan

Senin, 22 Juli 2013

Anak Kader dan Kader Militan?




Iman tak dapat diwarisi
Dari seorang ayah yang bertaqwa
Ia tak dapat dijual-beli
Ia tiada di tepian pantai

Walau apapun caranya jua
Engkau mendaki gunung yang tinggi
Engkau berentas lautan api
Namun tak dapat jua dimiliki
Jika tidak kembali pada Allah
(Iman Mutiara, Raihan)

Mengawali artikel, saya sedikit memberikan alasan kenapa artikel  ini dibuat. Alasannya adalah sudah (terlalu) banyaknya pertanyaan yang muncul,
“Gimana sih rasanya jadi anak kader?”

Bagaimana rasanya??
Hmm, banyak sekali pertanyaan seperti ini yang sering sekali dilontarkan kepada kader yang memang baru mengenal tarbiyah ini (entah di kampus atau pun di masa sekolahnya) kepada seorang kader yang notabenenya memang dilahirkan dari keluarga yang sudah terkondisikan, ya istilahnya anak kader. 

Jumat, 19 Juli 2013

Apa yang membuatku ingin menulis?


Aku ingin menulis karena aku ingin menuangkan setiap gagasanku ke dalam sebuah tulisan. Ya, tulisan. Tulisan yang akan menjadi saksi ketika aku ingin menuangkan sesuatu.

Aku ingin menulis apa pun yang kumau, aku tak ingin dikekang oleh siapa pun. Karena dengan menulis, aku dapat menumpahkan seluruh pikiranku. Ke dalam sebuah tulisan, ketika aku tak mampu mengungkapkannya kepada seorang pun.

Aku ingin menulis karena aku dengan menulis aku bisa menjadi apapun. Ya, apapun yang aku mau. Katanya seorang penulis itu bebas, bebas mengungkapkan isi hatinya. Meski ia sendiri tak tahu mengapa tulisan itu harus dibuatnya.

Aku ingin menulis dengan sepenuh jiwaku. Sepenuh pikiranku dan sepenuh perasaanku. Dengan menulis, aku mnejadi lebih bisa legowo. Ketika aku merasa ada sesuatu yang tengah menahan egoku.

Aku ingin menulis, hanya ingin menulis. Menulis dan menulis, aku mau menulis.  

Powered By Blogger