Pages

Sabtu, 14 April 2012

[episode 16] Meletakkan Cinta


Aku memandang senja di ufuk barat, terlalu indah untuk dilukiskan dengan kata-kata. Ketika sang surya mulai istirahat ke peraduannya, rasa syukurku tak akan dapat kusampaikan padaNya karena begitu luas rahmat dan kasih sayang yang diberikanNya padaku. Aku merasa begitu tenang, hatiku menjadi tenteram.
Setelah mendirikan sholat asar, aku ingin sejenak menyegarkan pikiran dan perasaanku. Kulangkahkan kakiku menuju embung tak jauh dari fakultasku. Tak henti-hentinya kuucapkan dzikir dengan lirih. Sambil menikmati udara sore yang sangat sejuk ini.
Embung sore ini tak nampak ramai seperti biasanya, sehingga kuberanikan diriku menuju ke embung seorang diri. Menghilang dari kesibukanku sejenak, karena aku benar-benar butuh waktu untuk menyendiri dan bermuhasabah.
Kulangkahkan kakiku ke gazebo tengah embung, menyusuri taman-taman di sekeliling embung dan menapakkan kakiku ke jembatan kayu menuju gazebo tengah embung. Aku berdiri di ujung kanan gazebo memandang kolam di bawah gazebo. Ikan-ikan kecil nampak berenang riang dan aku ikut merasakan kesenangan mereka. Bola mataku menyapu sekeliling embung, dan tiba-tiba pandanganku berhenti pada sosok agak tinggi di ujung kiri gazebo. Postur tubuhnya yang tak asing bagiku membuatku sedikit berpikir, nampaknya aku mengenali sosok ini. Sedikit penasaran, namun akhirnya aku kembali melemparkan pandanganku ke arah ikan-ikan kecil di bawah gazebo ini.
“Suka ke sini juga ukhti?” sosok itu mengawali pembicaraannya. Nampaknya Ia sadar kalau tadi aku sempat memerhatikannya.
“Tidak, dan jarang sekali..” aku yang mulai mengenalinya dan berusaha menekan emosiku.
“Lupakan saja sesuatu yang pernah terjadi antara kita, ukhti.” Sosok itu masih terlihat dingin menatap senja.
“Saya tak pernah merasa ada sesuatu diantara kita. Dan saya merasa tidak ada yang perlu dilupakan.” Aku jadi ikut menanggapinya dingin. Aku tak tahu mengapa sosok itu bisa berada di tempat yang sama dan waktu yang sama sepertiku saat ini.
“Afwan ukhti, saya tidak bermaksud...”
“Sudah, tidak ada yang perlu dibahas lagi bukan. Saya duluan, Assalamu’alaikum.” Belum selesai Ia menuntaskan kalimatnya, aku sudah memotongnya dan mengakhiri pembicaraan yang sepertinya aku mengerti akan kemana arah dan tujuan pembicaraan ini.
“Wa’alaikumussalam warohmatullah. Sekali lagi afwan ukhti.” Ia menjawab salam dan mengucapkan kalimat akhirnya dengan sangat lirih, meski aku juga masih bisa mendengarnya.
===
”Seperti sineteron aja mbak, aku aja tadi hampir nggak bisa nahan tawa.” Ceritaku pada mbak Ica.
“Memangnya kenapa, dek?” tanya mbak Ica.
“Tadi sore aku bertemu akh Yusuf, di embung. So sweet banget ya mbak..” aku nyengir kuda.
“Kok bisa?”
“Tadi nggak sengaja, mana ketemunya di gazebonya lagi. Udah gitu sore-sore lagi.” Aku semakin tak kuasa menahan senyum yang terus mengembang pada bibirku.
“Eh, itu kok malah senyum-senyum sih. Memang tadi ngapain aja, Dek?” mbak Ica selalu suka menggodaku.
“Tadi itu akan ingin menyegarkan pikiranku sejenak. Terus karena aku habis dari masjid, karena dekat sama embung, ya sudah sekalian aja ke embung. Eh, di sana ketemu akh Yusuf” aku memulai ceritaku.
“Ciee.. yang habis ketemu akh Yusuf di gazebo embung.”
“Malah di’cie-cie’in..? Dengerin dulu ceritaku mbak..”
“Iya-iya adik sayang, terus gimana? Kalian nggak macem-macem, kan?”
“Ya enggaklah mb.. Tadi akh Yusuf itu kayak mau bilang sesuatu gitu sama aku. Tapi karena aku
nggak ingin malah timbul hal-hal yang tidak diinginkan, terus aku potong aja pembicaraannya dan aku pamit pulang.”
“Yaaaahhh, nggak seru dong...” mbak Ica semakin gencar saja menggodaku.
“Kok malah nggak seru sih mb? Mbak Ica jangan gitu dong..” aku pura-pura cemberut di hadapan mbak Ica.
“Iya-iya manis, dek Farah sekarang makin pinter aja menjaga hijabnya. Gitu dong, siapa dulu yang ngajarin...”
“Ah, mbak Ica..” aku sedikit malu-malu kucing.
“Udah, nggak usah pura-pura malu gitu. Tuh ada sms..” mbak Ica menunjuk hpku yang bergetar disampingku.
“Dari akh Yusuf mbak, sebentar. Tak bacain isi smsnya mb..”
...bersambung...

2 komentar:

Powered By Blogger