Kemarin malam ketika hendak mengambil sebuah
jahitan di tukang jahit dekat rumah, tiba-tiba aku bertemu dengan seorang kakak
kelasku di SMA yang juga pernah menjabat sebagai ketua rohis di SMAku, SMA Negeri 2 Semarang. Obrolan singkat
pun terjadi walaupun hanya beberapa kalimat. Namun ada sebuah pertanyaan yang dilontarkannya padaku cukup
menohokku dan membuatku benar-benar terngiang di benakku sampai detik ini, “kok nggak pernah kelihatan di
kegiatan syiar lagi?” dan aku tak bisa menjawab pertanyaan itu sejujurnya. Aku
tak ingin memberikan alasan karena kesibukanku di kampus sehingga aku jarang
atau bahkan kini tidak pernah lagi aktif dalam kegiatan syiar smanda.
Syiar Smanda merupakan kependekan dari Silaturahmi
Ikatan Alumni Rohis SMA Negeri 2 Semarang. Organisasi ini merupakan organisasi
yang beranggotakan seluruh alumni rohis SMAku, sedangkan untuk kepengurusannya
dikelola oleh alumni rohis yang masih berdomisili dan kuliah atau kerja di Semarang dan tentunya bersedia menjadi pengurus.
Selain sebagai wadah silaturahmi alumni rohis SMA 2 Semarang, Syiar hadir
sebagai jembatan antara pengurus rohis SMA 2 Semarang dengan dunia luar (masyarakat)
dan juga sebagai pengelola Aktivis Dakwah Sekolah (ADS) di SMAku ini, sehingga
aktivis Syiar juga biasa disebut sebagai Aktivis Dakwah Sekolah meskipun sudah
purna sebagai seorang siswa SMA.
Ah, tiba-tiba aku begitu rindu berkecimpung lagi
di dakwah sekolah. Aku rindu dengan teman-temanku di rohis SMA, aku rindu
menjalin komunikasi dengan guru-guru SMAku berkaitan dengan lembaga keislaman
ini. Ah, banyak sekali rupanya yang kurindukan. Dua tahun menjadi pengurus
Syiar nampaknya tak berpengaruh apa-apa bagiku, aku sama sekali tidak banyak
berkontribusi di Syiar ini. Mungkin bisa dikatakan aku adalah pengurus yang
non-aktif, bahkan isu yang beredar aku dinyatakan keluar dari kepengurusan
Syiar (apa karena aku nggak pernah muncul sama sekali ya, hehe). Apakah aku terlalu
egois memikirkan amanahku di kampus, sehingga amanahku di Syiar sering
terlupakan. Padahal aku masih berdomisili dan kuliah di Semarang. Tapi kapan kuluangkan waktuku untuk Syiar? Bahkan menjadi PJ SMS ukhuwah saja jarang kulaksanakan. Sampai-sampai
kadep departemenku di Syiar harus sering-sering mengingatkan, mungkin juga
beliau kesal denganku (afwan ya, mas :D).
Memoriku akan dakwah sekolah tiba-tiba memenuhi
pikiranku. Kegiatan Isra’ Mi’raj, Doa Bersama, Idul Adha, Mocha (Moslem Choice
Award), Pengumpulan zakat, Buka Bersama, Tarawih Berjamaah, AMT (Achievement
Motivation Training), Tralis (Training of Leadership for Islamic Student), Karisma
(Kajian Rohis Smanda), Musyum (Musyawarah Umum), Re-organisasi, Raker, Kajian
Kemuslimahan, Bakti Masjid, Bakti Sosial, lomba-lomba, bikin mading, bikin
majalah, bikin buletin, ngaji bareng, belajar bareng dan masih banyak lagi
kegiatan-kegiatan yang pernah aku lakukan bersama teman-temanku di rohis ini
a.k.a Roker Smanda (Rohis Keren SMA Negeri 2 Semarang), mengukir ukhuwah
bersama mereka. Banyak sekali kenangan indah bersama rohis smanda ini...
Dakwah sekolah dan dakwah kampus memang sangat
berbeda, karena di dakwah sekolah masih majemuk. Sehingga perbedaan-perbedaan
tidak terlalu tampak seperti di kampus. Hal inilah yang membuatku benar-benar
rindu kembali pada dakwah sekolah. Bersama mereka ingin berusaha untuk kembali
pada dakwah sekolah, ingin kembali menyempatkan diri fokus pada dakwah sekolah.
Dakwah sekolah, aku merindukanmu...
Masih bolehkah aku kembali padamu?
Dalam dekapan ukhuwah, bersama kalian...
sahabat-sahabatku...
0 komentar:
Posting Komentar