Pages

Sabtu, 27 Juli 2013

Inikah Ramadanku?



Ramadan menyapaku dengan lembut
Kala aku terbuai dalam keriuhan fatamorgana
Ia memandangku penuh tanya
Tapi aku memalingkan muka darinya
Ia tak memincingkan matanya

Rindu memberikan yang terbaik
Tapi tak dapat mengalahkan nafsunya
Sebatas keinginan palsu yang menerkam relung
Rindu hanya sebatas mau, tanpa peluh
Muslihat kian sempurna, berkacak memangku Ramadan

Malulah, malulah, malulah aku!
Bermanis-manis lidah di hamparan keniscayaan
Merobek setiap jengkal kesucian
Menoda mencampur menikam di bawah kerumitan
Ah, tak perlu senyummu

Ramadan masih tersenyum di mukaku
Raut rona kembalikan asaku
Bermimpi menjadi terbaik di hadapannya
Sekali lagi, hanya bualan bualan bualan
Menyingkirkan kebusukkan relung-relung

Ramadan mulai mengusap lembut jemariku
Dua pertiganya telah membersamaiku
Mengetuk sisi batinku
Memupuk semangat jiwaku
Menabur kehangatan lewat kemuliaannya

Ramadan masih di hadapanku
Memastikan keadaanku
Merona pudar jubahnya
Kemelut jiwaku redam, ego yang kusanjung-sanjung
Hanya tertunduk berani

Ramadan kembali melangkahkan kakiknya
Ia akan meninggalkanku?
Sedang aku masih memalingkan rautku
Terseok di atas sajadah pengikat
Aku menggenggam erat kerahnya
Menagih janjinya, ia tetap tersenyum

Ramadan menghilang di remuk jantungku
Allah............. pantaskah aku bersorak?
Berkacak meninggikan nafsu
Mencibir kehinaan yang mengelupas keangkaraan
RinaiNya membasahi tangisku
Aku tak ingin semuanya terulang, sebatas keinginan?

Aku
belum
mampu
memaksimalkan
kedatanganmu

Ramadan

Semarang, Ramadan 1433 H
asma' hanifah

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger