Pages

Selasa, 26 Februari 2013

Mengapa Aku (belum berani) Mencintai KAMMI



Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang biasa disingkat menjadi KAMMI merupakan gerakan ekstra kampus. Gerakan mahasiswa yang menurutku memiliki ideologi yang kuat dan tidak terikat oleh pihak manapun. Aku memandang KAMMI merupakan gerakan mahasiswa berbasis Islam yang cukup besar dengan segala pemikiran-pemikirannya, meskipun aku belum mengetahui KAMMI secara mendalam. Secara tidak langsung aku mengamati hal ini melalui beberapa orang di dekatku yang memang mereka berkecimpung dalam sepak terjang KAMMI. Dan dari situ aku membuat sebuah simpulan, KAMMI dan mereka LUAR BIASA!
Aku memang tidak terlalu paham dunia perpolitikan di kampus, tapi setidaknya sedikit banyak aku cukup bisa menilai dunia perpolitikan kampus yang tentunya itu dari sudut pandangku sendiri. Salah satunya adalah KAMMI, dari sinilah awalnya aku mulai mengamati. Pengurus KAMMI begitu luar biasa, mereka rela berkorban apa saja demi KAMMI. Bahkan di tengah pergolakan politik kampus yang seakan-akan menyudutkan KAMMI, tiada satu pun pengurus KAMMI yang gentar. Kesolidan, kerja keras, cerdas, semangat, keramahan, keikhlasan, berideologi kuat, berkarakter, profesional dan masih banyak rentetan sifat-sifat positif yang dimiliki oleh KAMMI membuatku semakin kagum dengan KAMMI
Kini aku telah mengenal KAMMI selama lebih kurang satu tahun (terhitung sejak awal aku mengikuti DM 1), dan hampir satu tahun itu pula aku terlibat dalam beberapa kepanitiaan di KAMMI meskipun aku tidak tercatat dalam kepengurusannya. Mereka tetap ramah, tak membedakan mana pengurus dan mana yang bukan pengurus. Meskipun dalam beberapa kali kesempatan aku sendiri yang menganggap diriku bukan orang KAMMI dan aku sendiri yang memberi batas antara pengurus dan bukan pengurus. Tapi justru yang aku rasakan, mereka menganggap kita semua adalah keluarga.
Aku adalah tipe orang yang mudah sekali merasa tidak enak, sehingga apabila diberi amanah aku selalu berusaha untuk bisa menjalankannya meski kurang maksimal. Hingga pada saat DM 1, aku dipercaya untuk menjadi panitia dan diletakkan di sie acara. Sie yang menurutku memiliki peran penting dalam sebuah kepanitiaan (pada dasarnya semua sie sama pentingnya). Berusaha hadir syuro dan kalaupun tidak bisa hadir, meminta info mengenai DM yang akan dilaksanakan. Hingga dua orang sahabatku sering melemparkan sebuah candaan, “ciee… sekarang udah mulai mencintai KAMMI nih..” tapi aku selalu menyangkalnya, dengan alasan aku masih takut mencintai KAMMI.
Dari kalimat itulah mulai muncul pertanyaan, apa benar aku sudah mencintai KAMMI? Satu hal yang membuatku sangat takut untuk mencintai KAMMI adalah ketika aku tak mampu berkontribusi maksimal untuk KAMMI, ketakutan akan ketidakmampuanku untuk memiliki karakter-karakter kuat seperti yang dimiliki oleh pengurus KAMMI. Ya, itulah ketakutan terbesarku.
Hingga akhirnya kecintaanku pada KAMMI benar-benar diuji, malam hari setelah isya, sosok mbak yang luar biasa mengirimkan sebuah SMS padaku,
Dek Asma’ lagi dimana? Ada sesuatu yang mau mbak sampaikan.”
Kubalas SMS itu seperti biasa, tanpa ada kecurigaan atau apa pun, “Lagi di rumah mbak, lewat SMS aja, atau minggu depan aku insya Allah ke kampus.
Nggak bisa lewat SMS dek, ini penting. Telpon aja ya?”
Iya mbak, nanti aku telpon..” dari situ aku mulai penasaran, apa yang akan disampaikan oleh mbak Hikma, sekdept Kaderisasi KAMMI Unnes ini.
Ketika aku meneleponnya, tanpa kuduga sama sekali aku diminta untuk menjadi pengurus KAMMI dan langsung diminta untuk menjadi sekretaris sebuah departemen di KAMMI Unnes (siyasih). Aku mengelak dengan banyak alasan, sekali lagi aku merasa belum mampu mengemban amanah ini. Sambil menahan tangis aku meminta pada mbak Hikma untuk aku di posisi staf saja, terlebih aku masih semester 4 sehingga aku merasa belum memiliki kapasitas untuk di posisi itu. Alasan lain yang kusampaikan pada mbak Hikma pada waktu itu karena aku juga telah diminta juga untuk menjadi pengurus harian di kelompok ilmiah fakultasku, Ling Art (‘ilmy). Aku menyatakan ketakutanku apabila tidak dapat mengatur waktu dengan baik.  Aku menghela nafas panjang, mendengarkan banyak hal yang mbak Hikma sampaikan. Dari situ aku mulai mengerti bahwa mereka yang hebat itu ditempa dalam rumah KAMMI. Hingga akhirnya mbak Hikma mengakhiri perbincangannya di telepon denganku, tapi jawaban ‘ya’ yang kuberikan masih menggantung. “Oke, mbak tunggu kepastian jawaban dari dek Asma’ maksimal besok pagi bisa?
Insya Allah, mbak..” mataku masih berkaca-kaca. Aku perlu mengomunikasikan hal ini dengan murobbiku, karena beliau juga akan memberikan pertimbangannya untukku terkait amanah ini. Akhirnya kuputuskan untuk menanyakan hal ini ke mbak murobbi. Tanpa kuduga, murobbiku memberikan jawaban yang luar biasa, “Insya Allah akan ada satu amanah serupa lagi nduk, dan Asma’ sudah paham mengenai amanah yang ini (da’awi). Insya Allah bisa, nduk.. Kalau mbak jadi Asma’ , mbak akan serakah ilmu dengan amanah mbak di tiga lini tersebut.” Air mataku semakin meleleh mengetahui jawaban dari murobbiku.
Ya Allah.. Mampukah aku? Bismillah.. kukirim SMS pada mbak Hikma, “Bismillahirrahmanirrahim.. selama memberikan kebermanfaatan untuk yang lain, insya Allah aku bersedia menerima amanah tersebut mbak.. :’)” mbak Hikma pun menjawab dengan penuh haru.
Ya, Allah mempercayaiku untuk membantu gerak KAMMI. Berkontribusi pada gerakan mahasiswa yang membuatku kagum. Kini pertanyaan yang muncul dalam benakku, Beranikah aku untuk mulai mencintai KAMMI?
Taujih itu membuka pikiranku. Pada saat sosialisasi pengurus harian plus, seperti syuro-syuro pada umumnya diawali dengan taujih, kali ini taujih disampaikan oleh pak Luqman. Mulanya aku kurang tertarik mendengarkan isi taujihnya. Kurang tertarik karena pada saat itu (jujur) aku masih ragu untuk membersamai barisan KAMMI 1434 H ini. Tapi tanpa sengaja aku merekam poin-poin yang disampaikan olehnya. Kalau tidak salah ingat tentang 3 hal yang harus dilakukan oleh kader KAMMI, ketiga poin tersebut yaitu;
1.      Pemikiran pengurus harus berubah (berkembang), dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang sudah tahu menjadi lebih paham. Dan senantiasa mengupgrade kafaah dirinya mengenai apapun.
2.      KAMMI bukan malaikat, sedangkan kredo KAMMI terlalu sempurna. Kita boleh melakukan kesalahan. Tapi yang perlu diingat, kita tidak melulu melakukan kesalahan, karena yang lebih baik adalah meminimalisasi kesalahan sekecil apapun.
3.      Segala kebaikan yang telah tertanam dari KAMMI, baik itu fikriyah maupun ruhiyah harus benar-benar tercermin dalam kehidupan sehari-hari, dimanapun dan kapanpun. Jadi bukan hanya saat di KAMMI saja ruhiyahnya bagus, namun ketika di rumah (kampung halaman) semuanya seperti buih dan tak ada bekasnya sama sekali.
Dari ketiga poin tersebut, sampai saat ini yang benar-benar kupikirkan adalah poin pertama. Karena aku masih merasa belum mampu, maka aku harus mengupgrade kafaahku untuk membersamai KAMMI khususnya.
Kata mbak Hikma, “Karena siyasih juga bagian dari dakwah..” Hmm.. dan setelah beberapa hari berlalu pun aku masih merasa belum yakin, kusampaikan hal ini ke beberapa orang. Karena kupikir ketika aku menyampaikan hal ini bisa membuatku menjadi lebih legowo. Dan satu nasihat yang masih aku ingat adalah Semua orang yang merasa tidak mampu akan cenderung untuk tidak mau, lantas kalau tidak ada yang mau siapa yang akan menyokong dakwah ini? Namun ingatlah satu hal, dakwah kalau tidak bersamamu ia akan bersama yang lain, tapi kalau kau tidak bersama dakwah kau akan bersama siapa? Hmm.. nasihat yang sangat #jleb yang menyadarkanku tentang semua ini.
Dan pada detik ini aku ingin menyatakan, Aku akan berusaha Mencintai KAMMI dan dakwah ini, insya Allah..

6 komentar:

  1. subhanallah.. luar biasa.. :)
    semoga tetap diberi kekuatan dan kesehatan ukh dlm mengemban amanah2 tersebut.. semangat..!!

    BalasHapus
  2. Asma keren...deh.. semangat ya dek asmaaa :D,, pastilah semua itu sudah digariskan oleh Allah, pasti akan ada hal yang tak terduga... nantinya... :)

    BalasHapus
  3. akh Dikha: aaamiin, insya Allah :)
    begitu pula dg antm, semangat utk obsesi^^

    mb ayufi: mbak yufiiiiiiiiiiiiiiiiiii................... :')

    suihsan: kamu lebih keren, semangat dg amanah2 baru di smt ini ^_^

    BalasHapus
  4. hehe, akhirnya mampir juga ke blogku ya
    ^_^

    BalasHapus

Powered By Blogger