Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

andai perjuangan ini mudah,pasti ramai menyertainya.. andai perjuangan ini singkat,pasti ramai yang istiqamah.. andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia,pasti ramai tertarik padanya.. tapi hakikat perjuangan bukan begitu,turun naiknya,sakit pedihnya,umpama kemanisan yang tak terhingga.. andai rebah,bangkitlah semula.. andai terluka,ingatlah janjiNya.. yakinkan dalam diri, bersama kesulitan ada kemudahan.

Kalimasada

Bersama mereka aku meniti tangga dakwah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Rohis Kalimasada, Menapaki Asa Menuju Cita Mulia.

Linguabase

Aku menemukan cinta di sini. bahagia bersama pengusung dakwah di fakultasku tercinta, Fakultas Bahasa dan Seni. Menemukan saudara-saudara seperjuangan yang luar biasa.

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)

Semua rasa ada di KAMMI, aku mendapatkan semua pembelajaran dari KAMMI. Meski kredo KAMMI terlalu sempurna, tapi aku ingin berupaya untuk itu.. Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini kemanapun perginya..

Yang Bersabuk Dua

Julukan yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada Asma' binti Abu Bakar. Aku ingin menjadi sosok seperti Asma' binti Abu Bakar, sosok muslimah tangguh yang cerdas dan berani.

Pages

Senin, 22 Maret 2010

Akhwat Sejati

-Akhwat sejati tdk dilihat dr jilbabny yg anggun, tetapi dilihat dr kedewasany dlm brsikap.
-Akhwat sejati tdk dilihat dr retorikany ktk aksi, tetapi dilihat dr kebijaksanaany dlm mngambil keputusan
-Akhwat sejati tdk dilihat dr bnyakny ia brorganisasi, tetapi sbesar apa tanggungjwbny dlm menjalankan amanah
-Akhwat sejati tdk dilihat dr kehadirany dlm syuro, tetapi dilihat dr kontribusiny dlm mencari solusi dr suatu permasalahan
-Akhwat sejati tdk dilihat dr tasny yg slalu membawa Al Quran, tetapi dilihat hafalan& pemahamany akn kandungan Al Quran tsb
-Akhwat sejati bukany dilihat dr kulitny yg halus, tetapi dr kasih sayangny pd orang d sekitarny
-Akhwat sejati bukanlah trdengar dr suarany yg merdu,tetapi dr kelembutany mengatakan kbenaran
-Akhwat sejati bkny dilihat dr bykny jmlh sahabat d sekitarny,tetapi dr sikap brsahabatny pd generasi muda bangsa
-Akhwat sejati bknlah dilihat dr bgmn dia dihormati dmn pun, tetapi bgmn dia dihormati ddlm rumah
-Akhwat sejati bknlah dilihat dr ketenangany, tetapi dr sikap bijakny memahami persoalan
-Akhwat sejati bknlah dilihat dr tubuhny yg indah, tetapi dr hati yg ad d balik itu
-Akhwat sejati bknlah dilihat dr bnykny ikhwan yg memuja,tetapi dr komitmeny thd ikhwan yg d cintainy
-Akhwat sejati bkny dilihat dr jmlh persoalah hidup yg dibebankn,tetapi dr tabahny dia menjalani liku-liku kehidupan
-Akhwat sejati bknlah dilihat dr merdu suarany membaca Al Quran, tetapi konsistensiny dia menjalankn apa yg dia baca

Lalu siapakh yg dpt memenuhi kriteria d atas?

Siti Khadijah..... dialah sejatiny seorang akhwat. Bagaimana dgn dirimu wahai ukhti?
Semoga ukhti fillah tetap semangat dan brsungguh2 dlm memperbaiki diri dr sgala kekurangan dan kebaikan. Amin

Oh.. Akhwat

Akhwat...Oh Akhwat
Oh... Akhwat
Gak suka maen silat
Apalagi pake celana ketat
Rupanya ingin menjaga jilbab

Oh... Akhwat
Walaupun tidak ber-make up
Yang penting terawat
Tidak lupa lari pagi tiap jumat agar badan sehat

Oh... Akhwat
Kenapa mendapatkanmu sangat berat
Gak suka di PDKT apalagi ditembak
Jawabnya, agar terhindar dari khalwat

Oh... Akhwat
Paling simpati sama aktifis umat
bukan sama pejabat ato aristokrat
Kalau orang filsafat, gmn wat?

Oh... Akhwat
Apa semuanya begitu, wat?
Ada nggak yang masih suka liat harta, pangkat & martabat?
Apa? Ooo..itu Akhwat lagi kumat!

Asma' binti Abu Bakar

Asma binti Abu Bakar adalah figur seorang muslimah sejati. Ia adalah putri
dari seorang sahabat Rasulullah yang mulia Abu Bakar Ash Shiddiq.
Kelahirannya di tengah-tengah tradisi jahiliyah yang sedang marak tidak
membuatnya menjadi produk dari masyarakat tersebut.

Asma binti Abu Bakar adalah figur seorang muslimah sejati. Ia adalah putri
dari seorang sahabat Rasulullah yang mulia Abu Bakar Ash Shiddiq.
Kelahirannya di tengah-tengah tradisi jahiliyah yang sedang marak tidak
membuatnya menjadi produk dari masyarakat tersebut. Tetapi asuhan keluarga
Asma yang masih kokoh memelihara nilai-nilai fitrah, telah
menyelamatkannya dari tarikan-tarikan tradisi masa itu. Ia begitu menekuni
ajaran suci Illahi yang dibawa oleh Rasulullah saw dengan tanpa keraguan
sedikitpun di dalam hatinya. Nilai-nilai Islam inilah yang begitu
mengendap kuat dalam jiwanya, mampu membentuk kepribadian yang kuat,
pandangan hidup, sikap serta cita-cita yang lurus.
Kematangan pribadinya terlihat jelas ketka ia dengan sekuat tenaga
bersusah payah membantu perjalanan besar Rasulullah yang disertai ayahnya
dari Mekkah menuju Madinah. Dalam peristiwa yang paling monumental itu,
Asma telah memperlihatkan semangat pengorbanannya yang luar biasa. Ia
turut memantau perkembangan keamanan di sekitar kota Mekkah, jatuh bangun
melintasi padang pasir dan menaiki bukit terjal sambil membawa bekal
makanan dan informasi berharga bagi Rasulullah dan ayahnya yang ketika itu
sedang menyembunyikan diri dari kejaran kaum Quraisy di gua Tsaur. Dengan
cerdiknya ia kemas dan ikat segala persiapan hijrah serapih mungkin di
atas punggung unta. Untuk itu ia harus mengoyak ikat pinggangnya. Sejak
itulah ia terkenal dengan julukan 'Si Dua Tali Ikat Pinggang'.

Hijrah Rasulullah dari Mekkah ke Madinah adalah satu peristiwa yang paling
menentukan bagi perjalanan Islam. Ialah yang akan menjadi cikal bakal bagi
tegaknya masyarakat Islam, yang akan menghancurkan tatanan masyarakat
musyrikin. Karena itulah misi yang agung ini harus diselamatkan. Dan dalam
usia yang masih sangat remaja, Asma binti Abu Bakar telah mampu untuk
memahami betapa pentingnya arti hijrah Rasulullah tersebut. Untuk itu ia
melakukan gerakan tutup mulut, ketika Abu Jahal secara paksa mengancamnya
agar ia mau memberitahukan dimana persembunyian Rasulullah dan ayahnya.
Saat Abu Jahal bertanya, "Dimana ayahmu ?", ia hanya menjawab dengan
singkat, "Aku tidak tahu." Berulang kali Abu Jahal menanyakan hal yang
sama, bahkan ia mengancam akan menyiksa Asma. Namun dengan berani dan
tabah Asma menjawab, "Tidak tahu." Ketika kesabaran Abu Jahal telah
habis, ia tempeleng muka Asma kuat-kuat, hingga Asma merasakan pedih yang
amat sangat di telinganya. Namun pukulan dan berbagai ancaman itu bukanlah
sesuatu yang berarti bagi Asma yang dapat menggeser pendiriannya. Sampai
akhirnya Abu Jahal dan kawanannya bosan sendiri dengan ketegaran Asma dan
pergi meninggalkannya.

Itulah sosok Asma binti Abu Bakar yang telah memainkan peranan yang
menonjol di dalam panggung sejarah Islam. Ia banyak ikut terlibat dalam
berbagai peristiwa penting, dari sejak kerasulan Muhammad saw hingga
setelah beliau wafat. Ia ikut jatuh bangun dalam menjaga bangunan Islam
dari rongrongan kaum kafir dan munafiqin pada masa kekhalifahan, hingga
khalifah Islam jatuh pada bani Umayyah.

Asma telah melalui masa remajanya dengan berusaha kuat untuk menjaga
dirinya dari kotoran-kotoran tradisi jahiliyah. Sebagai istri dari seorang
mujahid agung, Zubair bin Awwam, ia telah memperlihatkan kesetiannya yang
begitu mengagumkan. Dengan setia ia mengikuti suami, bersama-sama
menyibukkan diri dengan perjuangan dan penyebaran islam. Tetapi
kesibukannya itu tidaklah membuat dirinya lupa terhadap putranya sebagai
amanah dari Allah. Ia begitu tekun memelihara dan mendidik putranya,
Abdullah bin Zubair, dengan penuh keikhlasan dan cinta kasih. Ia
menyandang tugas-tugas hidupnya dengan penuh kebanggaan, cinta dan
pengorbanan hingga akhir hayatnya.

Dalam usianya yang ke 100, dimana kedua matanya sudah tidak mampu lagi
melihat, ia masih mampu memberikan wejangan pada putranya yang akan pergi
berjuang.

"Kalau kau yakin , kau diatas kebenaran, kemudian kau saksikan penderitaan
dan kesulitan orang-orang yang menempuh jalan itu, apakah engkau akan
menjadi lemah ? Demi Allah ini bukanlah sikap orang-orang yang merdeka,
dan bukan sikap mukmin yang sejati. Berapa lama engkau akan tinggal di
dunia ini ? Syahid adalah jauh lebih mulia ... "

Abdullah bin Zubair yang ketika itu galau, saat pengikutnya satu-persatu
mulai meninggalkannya, langsung bangkit menyongsong panggilan mulia itu
tanpa sedikitpun keraguan hingga menemui syahid di jalan-Nya.

Itulah Asma, yang dalam usia yang sangat lanjut masih mampu memperlihatkan
kharismanya sebagai seorang muslimah sejati.

Asma binti Abu Bakar wafat pada usia yang ke 100, tahun 73 setelah
hijarah. Mudah-mudahan Allah selalu melapangkan tempatnya di hari akhir
kelak.

kehidupan yang indah

Alhamdulillah, dari lahir aku diberi nama orangtuaku Asma' Hanifah. Dan aku sangat bangga dengan nama itu. Nama adalah sebuah do'a. Menurut orangtuaku, Asma' itu ga ada artinya. Karena arti kata asma menurut bahasa arab itu nama, jd ga nyambungkan klo aku dikasih nama 'nama'. Nama "Asma" emang ga ada artinya, tapi punya MAKSUD dan TUJUAN yang jelas. Asma' diambil dari nama seorang sahabiah Rasulullah, puteri sahabat RAsulullah. Yaitu Asma' binti Abu Bakar. Maksud dan tujuan orangtuaku memberi nama itu adalah, agar aku dapat menjadi seperti Asma' binti Abu Bakar yang cerdas dan tangguh. Dana aku juga berharap agar itu semua terwujud. amiinn..

Aku terlahir di Semarang, 27 September 1993. Alhamdulillah lagi, aku dilahirkan dari orangtua seperti kedua orangtuaku... karena aku sudah diberi dihijabkan (menutup aurat/mengenakan jilbab) sejak usia 1 minggu. Subhanallah.. "Terima kasih, umi abi.. ^_^..."


Sejak kecil, aku sudah dididik dengan sangat islami.

sebelum memasuki usia TK, aku sangat ingin bersekolah. hingga pernah suatu saat aku dibelikan tas baru oleh orantuaku. aku sangat senang. aku memakai tas itu dan berpakaian layaknya anak mau sekolah dilengkapi dengan atribut kaos kaki dan sepatu. dengan senangnya aku pergi bersama seorang temanku ke pasar. di pasar banyak ibu-ibu yang kasian dan bertanya, "mau kemana nok..?" aku dan temankupun menjawab dengan polosnya, "mau pegi ke setolah (baca:sekoalah).." mungkin karena merasa iba dengan kami, banyak ibu-ibu yang memberikan jajanan ke tas baruku itu.
Tak lama setelah itu aku pulang dari pasar. dan umi bertanya kepadaku dengan wajah sudah nyaris pucat karena takut aku hilang, "darimana nok..?", aku pun menjawab dengan wajah tak bersalah, "dari setolah (baca:sekolah) mi.., ni ditasku banyak jajan." dengan biungung umu membuka tasku dan ternyata benar, tasku sudah penuh dengan jajan. umiku lantas menasehatiku, "Asma, besok klo mau sekolah bilang umi dulu yaa.."

pertama kali aku sekolah di TKIT Harapan Bunda, karena masih TK tidak terlalu banyak kenangan yang teringat. hanya saja, kenangan yang sangat melekat ialah aku adalah salah satu murid yang paling cepat bisa membaca. hhehehe...

sekolah keduaku ialah di SDIT Harapan Bunda, karena satu yayasan, gedung TK dan SD sama. banyak sekali hal-hal menarik yang kualami waktu SD. main egrang bareng temen-temen, main karet (seprentel), engklek dan mainan-maianan SD yang lainnya. tak terasa aku sudah tamat SD. banyak kenangan yang tak terlupakan di SD, sehingga aku nyaris tak ingin meninggalkan masa SDku, karena aku akan menjadi seorang anak SMP.

hingga akhirnya aku beranjak SMP. aku sekolah dengan yayasan yang sama tapi dengan gedung yang berbeda. aku sekolah di SMPIT Harapan Bunda atau kini biasa disapa SPANDA. lumayan menjadi murid SMP. inilah awal aktifitasku. meski belum sepenuhnya maximal. aku ikut OSIS, saat kelas satu, aku hanya menjadi anggota bidang IV, namun nggak sampe distu aja. saat kelas dua, aku menjadi ketua bindang III. awal yang baik (menurutku) untuk melangkah berikutnya.

di SMP ini, aku termasuk anak yang 'beda jalur' dari guru-guru. dan kuakui itu, meskipun akhirnya luluh juga.. ^_^ klo guru bilang 'A', aku bilang 'B'. masa jahiliyah yang insya Allah uda ga terulang lagi.

Hingga akhirnya aku menjadi seorang siswa SMA 2 Semarang tau biasa disebut SMANDA, sebuah kesenangan bagiku, karena aku bisa memasuki sekolah itu. di SMANDA ini, aku mnegikuti organisasi ROHIS. saat kelas X, aku menjadi anggota departemen Annisa. aku sempet marah sama temenku, karena saat itu aku bener-bener ga mau jadi pengurus Annisa. aku pengen di departement yang lain.

Powered By Blogger