Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

andai perjuangan ini mudah,pasti ramai menyertainya.. andai perjuangan ini singkat,pasti ramai yang istiqamah.. andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia,pasti ramai tertarik padanya.. tapi hakikat perjuangan bukan begitu,turun naiknya,sakit pedihnya,umpama kemanisan yang tak terhingga.. andai rebah,bangkitlah semula.. andai terluka,ingatlah janjiNya.. yakinkan dalam diri, bersama kesulitan ada kemudahan.

Kalimasada

Bersama mereka aku meniti tangga dakwah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Rohis Kalimasada, Menapaki Asa Menuju Cita Mulia.

Linguabase

Aku menemukan cinta di sini. bahagia bersama pengusung dakwah di fakultasku tercinta, Fakultas Bahasa dan Seni. Menemukan saudara-saudara seperjuangan yang luar biasa.

KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)

Semua rasa ada di KAMMI, aku mendapatkan semua pembelajaran dari KAMMI. Meski kredo KAMMI terlalu sempurna, tapi aku ingin berupaya untuk itu.. Kami adalah putra-putri kandung dakwah, akan beredar bersama dakwah ini kemanapun perginya..

Yang Bersabuk Dua

Julukan yang diberikan oleh Rasulullah SAW kepada Asma' binti Abu Bakar. Aku ingin menjadi sosok seperti Asma' binti Abu Bakar, sosok muslimah tangguh yang cerdas dan berani.

Pages

Selasa, 26 Februari 2013

Mengapa Aku (belum berani) Mencintai KAMMI



Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia yang biasa disingkat menjadi KAMMI merupakan gerakan ekstra kampus. Gerakan mahasiswa yang menurutku memiliki ideologi yang kuat dan tidak terikat oleh pihak manapun. Aku memandang KAMMI merupakan gerakan mahasiswa berbasis Islam yang cukup besar dengan segala pemikiran-pemikirannya, meskipun aku belum mengetahui KAMMI secara mendalam. Secara tidak langsung aku mengamati hal ini melalui beberapa orang di dekatku yang memang mereka berkecimpung dalam sepak terjang KAMMI. Dan dari situ aku membuat sebuah simpulan, KAMMI dan mereka LUAR BIASA!
Aku memang tidak terlalu paham dunia perpolitikan di kampus, tapi setidaknya sedikit banyak aku cukup bisa menilai dunia perpolitikan kampus yang tentunya itu dari sudut pandangku sendiri. Salah satunya adalah KAMMI, dari sinilah awalnya aku mulai mengamati. Pengurus KAMMI begitu luar biasa, mereka rela berkorban apa saja demi KAMMI. Bahkan di tengah pergolakan politik kampus yang seakan-akan menyudutkan KAMMI, tiada satu pun pengurus KAMMI yang gentar. Kesolidan, kerja keras, cerdas, semangat, keramahan, keikhlasan, berideologi kuat, berkarakter, profesional dan masih banyak rentetan sifat-sifat positif yang dimiliki oleh KAMMI membuatku semakin kagum dengan KAMMI
Kini aku telah mengenal KAMMI selama lebih kurang satu tahun (terhitung sejak awal aku mengikuti DM 1), dan hampir satu tahun itu pula aku terlibat dalam beberapa kepanitiaan di KAMMI meskipun aku tidak tercatat dalam kepengurusannya. Mereka tetap ramah, tak membedakan mana pengurus dan mana yang bukan pengurus. Meskipun dalam beberapa kali kesempatan aku sendiri yang menganggap diriku bukan orang KAMMI dan aku sendiri yang memberi batas antara pengurus dan bukan pengurus. Tapi justru yang aku rasakan, mereka menganggap kita semua adalah keluarga.
Aku adalah tipe orang yang mudah sekali merasa tidak enak, sehingga apabila diberi amanah aku selalu berusaha untuk bisa menjalankannya meski kurang maksimal. Hingga pada saat DM 1, aku dipercaya untuk menjadi panitia dan diletakkan di sie acara. Sie yang menurutku memiliki peran penting dalam sebuah kepanitiaan (pada dasarnya semua sie sama pentingnya). Berusaha hadir syuro dan kalaupun tidak bisa hadir, meminta info mengenai DM yang akan dilaksanakan. Hingga dua orang sahabatku sering melemparkan sebuah candaan, “ciee… sekarang udah mulai mencintai KAMMI nih..” tapi aku selalu menyangkalnya, dengan alasan aku masih takut mencintai KAMMI.

Powered By Blogger